Jumat, 02 Mei 2014

Metode Ilmiah

METODE ILMIAH

Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah dapat juga disebut sebagai proses ilmiah yaitu merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

Unsur-unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis (penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Karakteristik Metode Ilmiah
Menurut sumber ada beberapa karakteristik metode ilmiah:

-Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk
 mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah.

-Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara
rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia

-Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan -kondisi yang sama pula.

-Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

-Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.


Langkah – Langkah Metode Ilmiah
  • Menyusun Rumusan Masalah
  • Menyusun Kerangka Teori
  • Merumuskan Teori
  • Melakukan Eksperimen
  • Mengolah dan Menganalisis Data
  • Menarik Kesimpulan
  • Mempublikasikan Hasil
Menyusun Rumusan Masalah

Hal-hal yang harus diperhatikan:
  • Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
  • Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
  • Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.
Menyusun Kerangka Teori
Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan.
Dari keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.
Penarikan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

Tujuan mempelajari metode ilmiah
1.      Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan, maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2.      Untuk mengorganisasikan fakta.
3.      Merupakan suatu pengejaran terhdap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4.      untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5.      mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional dan yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)    Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)    Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)    Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4)    Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)    Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)    Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7)    Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Referensi :